Menu
Wei Wei Sen MCI. Sections of this page. Accessibility Help. Press alt + / to open this menu. Email or Phone: Password: Forgot account? Info and Ads. See more of Wei Wei Sen MCI on Facebook. Create New Account.
Berkali-kali dihadapkan dengan kenyataan hidup yang begitu menyakitkan, lama-lama capek juga.lho/plak!/. maksudnya, berkali-kali aku dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas, lama-lama capek juga. Penjelasannya cukup panjang soalnya, kadang suka malas dan bosan ngejelasinnya euy.
Maka dari itu, aku akan paparkan jawabannya disini. Jadi, kalau nanti ada yang tanya-tanya lagi, baik secara langsung mau pun melalui sosial media, langsung aku kasih link kesini aja. Lumayan kan, nggak capek ngetik & ngejelasin panjang lebar, dan bisa nambah readers and viewers EHEHEHE. A long time ago, aku duduk di bangku kelas 6 SD. Sedihnya, meskipun udah paling senior di SD, tinggiku nggak nambah-nambah. Tetap paling pendek seangkatan. Apa terpendek kedua ya?
![Nama Nama](/uploads/1/2/5/4/125487800/745423607.jpg)
Yah, pokoknya masuk tiga besar terpendek seangkatan deh. Kalau ditanya ada awardsnya atau enggak, ya enggaklah! Sebenarnya sih pendek nggak apa-apa ya, kan nantinya juga bisa tumbuh. Tapi ya biasalah, namanya juga anak-anak, sering kata-kataan.
Bodohnya diriku, memilih teman yang rata-rata bertubuh tinggi. Jadilah diriku semakin eye-catching. Dan teman-temanku menjadi terpancing. Terpancing untuk meledeki aku tentunya. Dan sejak itulah, ‘Pabul’ menjadi panggilan tersohorku. Awalnya nggak nyaman, kesal dipanggil begitu. Tapi, setelah kupikir-pikir lagi, panggilannya oke juga dibanding ‘kuntet’, ‘pendek’, dsb.
Akhirnya aku menerima panggilan tersebut, dan bangga punya panggilan ‘pabul’. Dan kebanggaan tersebut aku salurkan ke Facebook. Aku ganti display name Fb-ku dengan nama “Syifa Paboel”.
(kok syifa bukan aisyah? Hehe, dulu lebih sering dipanggil syifa soalnya). Oya, jangan tanya kenapa aku ganti ‘u’ dengan ‘oe’. Itu kan ngikutin ketentuan ejaan lama!
Novel 4/4 merupakan bacaan ringan yang memiliki makna cukup mendalam. Rating penilaianku di buku ke 3 serial The Chronicles of Audy ini meningkat.
Sungguh, selama membaca buku ke3 ini aku banyak tersenyum! Kupikir aku tidak gila, hanya terhibur. Oh, tepatnya sangat terhibur dengan segala-ketololan-yang-dibuat-oleh-Audy. Serius, gemas banget melihat tingkah Audy yang sama sekali tidak menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang mahasiswi UGM.
Berbanding terbalik sekali dengan kegeniusan seorang Rex. Mungkin, kalau aku yang menjadi Rex, aku akan ilfeel padanya. Ah tidak juga, justru itulah daya tarik dari seorang Audy. Karakter polosnya (jika tidak mau disebut tolol) yang unik membuatnya disayangi oleh keluarga 4R.
Dan ya, Audy juga penyayang dan mudah memahami perasaan orang lain. Yang aku rasakan pada buku ke-3 ini adalah tokoh karakternya yang lebih menonjol. Aku merasa kenal lebih dalam dengan tokoh-tokohnya di buku 4/4 ini. Mulai dari Regan yang lebih terbuka. Romeo yang lebih menunjukkan kegunaan dirinya. Rex yang lebih banyak berbicara walaupun masih dengan embel-embel dinginnya.
Rafael yang semakin memperlihatkan kegeniusannya. Dan Maura yang cukup banyak berinteraksi dengan Audy. Sayang sekali, di bab-bab awal, interaksi Audy dengan Romeo tidak sebanyak interaksi Audy dengan Rex.
Padahal kehadiran Romeo-lah yang kutunggu-tunggu. Pada kenyataannya, teman-teman pembaca sangat menyukai adegan Rex-Audy di serial ini. Tapi tidak denganku. Aku #TeamRomeo as always. Bagi yang penasaran, aku sudah menjelaskan mengapa aku tidak menyukai Rex seperti yang lain di review 4R-ku. Yah, walaupun aku tidak bisa berbohong, aku juga tersipu-meleleh-ala-anak-abege, ketika Rex mengeluarkan kata-kata manisnya untuk Audy.
Seperti yang sudah kubilang sebelumnya. Novel ini merupakan bacaan ringan yang memiliki makna cukup mendalam. Sederhana tetapi menusuk tepat pada intinya. Kak Orizuka berusaha menyampaikan pesan untuk kita agar lebih peduli terhadap keluarga kita yang masih ada. Aku sangat tertampar. Intinya, cobalah untuk lebih memahami jalan pikiran keluargamu, terkhusus saudara/I kandungmu. Jangan hanya memikirkan diri sendiri, pikirkan juga tentang saudara/i-mu.
Mereka punya alasan yang tepat untuk pemikiran itu. Kita hanya perlu mendengarkan dan memahaminya. Giddens Ko menuangkan kisah pengalaman masa mudanya dalam novel You Are the Apple of My Eye.
Dan ya, novel ini berdasarkan kisah NYATA dari sang penulis. Novel YATAOME—singkatan You Are the Apple of My Eye—ini sudah berhasil diadaptasikan ke dalam bentuk film. Aku sebelumnya tidak tahu bahwa film YATAOME ini adaptasi dari novel. Setelah menonton filmnya, aku baru tahu bahwa filmnya diadaptasikan dari sebuah novel. Dan cuuuusss searching novelnya di google, dan ternyata sudah diterjemahkan ke dalam bahasa oleh Penerbit Haru. Jika kalian sudah menonton film YATAOME, maka wajib hukumnya untuk membaca novelnya juga.
Karena cerita di dalam novelnya diceritakan dengan sangat mendetail dan jujur. Banyak sekali hal-hal penting di novelnya yang luput diangkat di filmnya. Serius, banyak banget hal-hal yang bikin aku mikir, “lho, kok ini nggak ada di filmnya?” setelah baca novelnya, kalian akan mendapat banyak jawaban dari banyaknya hal-hal yang kurang dijelaskan di filmnya. Dan mendapatkan beberapa cerita yang tidak hadir di filmnya, padahal ceritanya lumayan penting:(. Meskipun YATAOME merupakan novel romance, tetapi novel ini juga menghadirkan banyak nilai-nilai kehidupan.
Dan sering kali membahas tentang permasalahan pendidikan di sekolah. Yang dibahas di novel ini bukan sekadar cinta-cintaan mewek-baper-galau saja. Malah novel ini secara tidak langsung lebih mencurahkan nilai-nilai positif yang bisa kita ambil ketika kita jatuh cinta dengan seseorang. Hal ini dibuktikan dengan sikap Ke Jingteng yang tidak hanya berfokus untuk mendapatkan sang pujaan hati, tetapi juga berfokus pada pembenahan diri. Omong-omong soal latarnya,latar tempatnya banyak di sekolah lho, hmm. Duh, jadi kangen sekolah hehehe. Latar waktunya ini nih, kadang-kadang agak bikin bingung juga.
Soalnya penulisan tanggalnya maju-mundur gitu, jadi flashbacknya sengaja nggak berurut gitu. Mengikuti alur cerita utamanya, dan ditambah dengan sedikit flashback ke dimensi waktu lainnya. Awal-awalnya agak bingung tapi lama-lama bakal paham kok.
Kalau soal latar suasananya nggak perlu ditanya lagi sih ya, kuat banget. Pembaca tuh bisa merasakan sensasi senang-sedih-kecewa-marah-bingung-malu-dan semua yang dirasakan sama Ke Jingteng. Ah, I feel u Ke Jingteng.
Ending filmnya sama novelnya ternyata nggak beda yah. Padahal aku masih berharap ending novelnya akan berbeda dengan filmnya.masih nggak ikhlas dengan endingnya “yang terlalu sadis caramu.” lho?!. well, di novelnya lebih detail sih soal kasak-kusuk menuju endingnya. Tapi memang feel ‘menonton’ dengan ‘membaca’ itu benar-benar beda ya. Kalau aku sendiri, pas nonton itu langsung nangis kejer banget (ini serius guys), tapi pas baca tuh aku cuma sampai mata berkaca-kaca dan merasakan sesak serta penat di dada. Ea, lebay banget kata-katanya hahaha.
Tapiii, memang pas baca itu rasanya kayak ‘deep’ banget. Saking ‘deep’nya sampai nggak bisa nangis lagi gitu.
Dan mungkin juga efek dari kalimat-kalimat akhirnya yang menyuruhku bahkan memaksaku untuk menerima endingnya. Jadi, yah, aku nggak nangis kejer lagi saat baca novelnya:D. Film ini bercerita tentang James yang merupakan seorang pecandu heroin dan hidup sebagai pengamen jalanan. James punya keinginan untuk berhenti menjadi pecandu, namun hal itu masih sulit untuk dilakukan oleh James. Sampai akhirnya dia tiba-tiba OD, dan bertemu dengan Val. Dari pertemuannya dengan Val lah yang akan membuat hidupnya perlahan-lahan berubah. Dan takdir menuliskan bahwa James akan hidup bersama Bob—seekor kucing jalanan.
Bob mengubah perspektif James dan Bob membantu James memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan olehnya di masa lalu. Kehidupan karakter Wei Wei di game online tersebut pun menjadi lebih makmur.
Ia berhasil naik beberapa level, menuntaskan banyak misi, mendapatkan banyak amunisi senjata modern, dan sebagainya. Bahkan, sekarang ia berteman dengan gengnya Yi Xiao Nai He. Banyak sekali hal-hal yang dilakukan oleh Yi Xiao Nai He membuat Wei Wei kaget dan kagum. Yi Xiao Nai He memang tidak bisa ditebak, karakternya sangat unik dan sangatsangat karismatik.
Juga licik ketika berhadapan dengan musuhnya. Memang benar-benar tuan dewa, batin Wei Wei. Love O2O menghadirkan cerita romance yang manis dengan ide cerita yang fresh dan simple. Ceritanya asik banget dan nggak klise.
Novel ini juga tidak hanya mengedepankan unsur cerita romancenya, tetapi juga banyak menyajikan unsur komedinya. Komedinya nggak garing lagi, beneran lucu bikin ketawa. Bahkan tak terhitung berapa kali aku tersenyum dan terkikik saat baca novel ini.
Aku senang karena novel ini tidak berfokus pada cerita baper-bapernya aja, tetapi juga ada fokus pada cerita tentang persahabatan antartokoh, pendidikan mereka, bahkan masalah pekerjaan juga diangkat ke dalam novel ini. Jujur, ini pertama kalinya aku baca M-novelnya Haru, dan langsung jatuh cinta! Awalnya, agak susah sih baca nama-nama karakternya ya, karena ribet banget nama Mandarin tuh, susah untuk di-spelling xD terus juga istilah-istilah game dalam bahasa Mandarinnya, waduh matilah awak! Tetapi untungnya banyak footnote yang berseliweran di novel ini, jadi bisa paham dan nggak perlu ribet googling deh. Footnotenya juga jelas banget kok. Bahasa terjemahannya buku-buku Haru Group memang top deh!
Aku nggak bisa berkata-kata lagi, nyaman banget bacanya, asli. Lalu, kurangnya apa dong dari novel ini, daritadi yang bagus-bagus saja yang ditulis dalam reviewnya? Duh, kalau ditanya begini aku juga bingung ya jawabnya gimana. Karena memang yah, memang novel ringan ini semanis itu:)) paling kurangnya ya masalah typo itu aja. Daaan mungkin deskripsi tokoh utama yang terlalu ‘dewa’ kali ya.
Jadi miris kalau dibandingkan dengan diriku, eits gausah dibandingin kalau gitu. Pokoknya, aku berani jamin, kalian nggak akan menyesal ketika memutuskan untuk beli dan baca novel ini. Highly recommended terutama untuk para pecinta novel romance dan para pecinta game!:D 4,5 stars for Love O2O from me! 0,5nya kemana? Anggap saja kesempurnaan itu hanya milik Allah, hehehe. ★★★★✮ Btw, novel Love O2O sudah ada adaptasi film dan dramanya, lho.
Kalian sudah nonton belum? Aku sih baru lihat beberapa cuplikan preview film dan dramanya.
Belum nonton full, jadi belum bisa compare antara novel-film-drama. Tetapi, banyak yang bilang dramanya yang lebih mendekati dengan novel. Well, aktor yang jadi Xiao Nai di drama ganteng banget booo! Wkwkwk, pas baca novelnya aku terbayang-bayang wajahnya xD jadi, kalau kalian sudah nonton drama atau filmnya atau bahkan keduanya, harus banget sih baca novelnya juga!:)). Kilas Balik Cerita Jingga untuk Matahari—atau disingkatnya menjadi JUM—merupakan salah satu novel teenlit yang ditunggu bertahun-tahun lamanya oleh para penggemar setia tulisan-tulisan Kak Esti Kinasih. Maka ketika official akun ig menyatakan JUM fix terbit 2017, siapa yang tidak histeris?
![Nama Asli Luwei Wei Wei Nama Asli Luwei Wei Wei](/uploads/1/2/5/4/125487800/602281123.jpg)
Akhirnya, penantian lama ini berakhir juga. Untuk aku sendiri, aku menunggu kurang lebih 4 tahun. Dari aku masih duduk di bangku kelas 8 sampai sekarang di tingkat nganggur (kelas 12 yang sudah UN tapi belum wisuda dan kuliah). Novel JUM ini menceritakan kelanjutan kisah asmara Ari dan Tari. Sebenarnya lebih tepatnya, tentang kisah hidup Ari sama Ata sih ya.
Soalnya adegan Ari sama Tari sedikit banget. Padahal di blurbnya kan dikatakan hubungan mereka manis banget, hmm.
Ternyata oh ternyata, tidak semanis yang kubayangkan. Di halaman-halaman awal, aku masih super excited dan penasaran banget sama cerita di JUM. Namun, setelah beberapa bab aku lalui, kok aku merasa bosan ya dengan JUM? Akhirnya aku mencoba beralih ke buku lain, aku baca bukunya Jenny Han yang judulnya P.S.
I Still Love You terlebih dahulu. Setelah selesai membaca P.S. I Still Love You, barulah aku meneruskan membaca JUM. Sebenarnya agak heran, karena sebelumnya sangat excited dengan JUM. Eh, malah mogok bacanya. Kalau boleh dibilang, sebenarnya agak kecewa dengan JUM. Karena 2/3 cerita di buku ini bikin aku pengen skip-skip aja, bosan soalnya.
Alurnya lumayan lambat, terutama di bab-bab awal. Selain itu, banyak narasi yang menurutku terlalu bertele-tele. Dan lama-kelamaan aku merasa jalan ceritanya terlalu dipaksakan.
Yang tadinya fokus utamanya Ari-Tari, sekarang jadi Ari-Ata. Jadi, sebenarnya agak bingung juga sih dengan alurnya Jingga series ini. Ini mau menonjolkan tentang kisahnya Ari-Tari atau permasalahan Ari-Ata sih? Soalnya Ata yang lebih banyak disorot di buku ini. Kalau ditanya gimana perasaannya setelah baca JUM? Campur aduk:’) kenapa?
Karena rasanya tuh, senang iya, kecewa iya, sedih iya, emosi iya, baper iya. Senang karena akhirnya penantian lamanya berakhir, jadi bisa ketemu Ari lagi. Kecewa karena banyak yang nggak sesuai ekspektasi, but JUM is not bad at all.
Sedih karena kisah hidupnya Ari-Ata yang memilukan. Emosi karena sikap Ata yang benar-benar bikin hipertensi. Baper karena harus nunggu lagi, iya nunggu Jingga untuk Sandyakala. Yang katanya, merupakan buku terakhir dari Jingga series ini.
Dynasty Warriors 7 Characters Released NEW: recent characters in scans: Liu Chan, Liu Bei, Zhuge Liang, Xiahou Ba, Zhang He, Xiao Qiao, Dong Zhuo Primary weapons for the characters are listed. Most of the characters got their old weapons back (their weapons from DW3-5, if they were switched in 6). Also keep in mind there is no Renbu, and we can equip two weapons heading into battle. Weapons found after defeating generals can be equipped upon receiving them on the battlefield.
Jin Kingdom Sima Zhao Weapon: Dao Blade Son of Sima Yi. New to Dynasty Warriors series. Sima Shi Weapon: Rapier Oldest son of Sima Yi. New to Dynasty Warriors series. Guo Huai Weapon: Hand Cannon Sickly Jin / Wei officer who fought Shu numerous times in the northwest. Notice in the gameplay video he coughs after his musou attack, opening himself up for attack (kind of like Huang Zhong’s post-musou stumble in Dynasty Warriors 3).
Sima Yi Weapon: Feather Fan Potent strategist with grand ambitions. Has been in the series since Dynasty Warriors 2. Deng Ai Weapon: Drill Spear Dominant general most known for trouncing Shu and occupying Cheng Du Castle. Zhong Hui Weapon: Floating Swords New to the Dynasty Warriors series. Jin general that along with Deng Ai put away Shu.
But he always considered himself more skilled than Deng Ai and attempted to conspire against Jin along with Jiang Wei, but their plan was a failure. Zhuge Dan Weapon: Feather Fan New to Dynasty Warriors series. Involved in all three rebellions in Huainan. Wang Yuanji Weapon: Flying Daggers New to Dynasty Warriors franchise. Wife of Sima Zhao and the mother of Sima Yan, the first Jin Emperor. Was also the one to snuff out Zhong Hui’s distrust within Jin.
Xiahou Ba Weapon: Unknown. His character has just been leaked. New to the Dynasty Warriors series. Son of Xiahou Yuan.
Member of Jin but Xiahou Ba also served Shu and Wei for a time as well. I thinks in shu: zhou cang, wang ping,zhuge zhan(making for fall of shu), or fu qian whose died killed himself at jia meng gate from jin and betrayed by jiang shu.or liao hua, at wei i thinks guo jia,cheng yu as before sima yi take care wei, and li dian,yu jin, or showing pang de again because in dw5 his weapon cooll, cao zhang (cao son) in wu cheng Pu, Huang zu for story death of sun jian, zhang zhao. Other may be will show yuan shu, chen deng(who tricks lu bu and help liu bei and cao cao to defeat lu bu- he was tao qian general after tao qian death, he become liu bei generals,and he helped them to fight lu bu but he leave liu bei because his home lands at xu zhou and liu bei want to run be fore cao cao ant to kil liu bei!!